Friday 22nd of November 2024
×

Kenapa Pavel Durov CEO Telegram Ditangkap Aparat Prancis? Simak Penjelasan Faktanya Di Sini

Kenapa Pavel Durov CEO Telegram Ditangkap Aparat Prancis? Simak Penjelasan Faktanya Di Sini

--

Sebelum kedatangan jet tersebut, Reuters melaporkan bahwa polisi Prancis telah mengetahui Durov ada dalam daftar penumpang dan segera bergerak untuk menangkapnya karena dia menjadi subjek surat perintah penangkapan di Prancis.

Penangkapan ini merupakan bagian dari investigasi awal yang dipimpin oleh OFMIN (Kantor Pencegahan Kekerasan terhadap Anak di Bawah Umur) Prancis.


Lembaga yang baru didirikan Prancis pada November tersebut telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Durov, OFMIN menyebutkan tuduhan yang mencakup pencucian uang, perdagangan narkoba, dan penyebaran konten pelecehan seksual anak di Telegram.

Kurangnya moderasi pada Telegram dan dugaan penggunaan oleh kelompok kriminal menjadi masalahnya. Media berita lokal BFMTV dan TF1 melaporkan bahwa penyelidikan difokuskan pada potensi eksploitasi Telegram oleh entitas kriminal, serta dugaan kegagalan Durov dalam menerapkan langkah-langkah efektif untuk mencegah aktivitas ilegal di Telegram.

Baca juga: Nonton Drama Perjodohan Cinta Sejati (2024) Full Episode SUB INDO, Kisah Tentang Balas Dendam Kematian Orang Terkasih!

Baca juga: Baca Manhua Battle Through the Heavens Chapter 449 Bahasa Indonesia, Pertarungan Xiao Yan Penuh Aksi

Awalnya, Telegram mirip dengan aplikasi chat lainnya, tetapi kemudian berkembang menjadi jejaring sosial tersendiri. Selain berkomunikasi antar individu, platform ini memungkinkan pengguna dapat bergabung dengan grup yang beranggotakan hingga 200 ribu orang dan membuat "saluran" siaran yang dapat diikuti dan dikomentari oleh orang lain.

Penyebab Penangkapan Pavel Durov

Dengan 950 juta pengguna aktif bulanan, Telegram dinilai telah menjadi sumber utama informasi, dan disinformasi, tentang invasi Rusia ke Ukraina.

Aplikasi ini sangat populer di bekas Uni Soviet dan banyak digunakan oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, serta politisi di seluruh Ukraina, untuk merilis informasi tentang perang.

Aplikasi ini juga merupakan salah satu dari sedikit tempat warga Rusia bisa mendapatkan informasi tanpa filter tentang konflik tersebut, setelah Kremlin memperketat kontrol media setelah invasi besar-besaran.

Baca juga: Link RAW Manga Nanjou-san wa Boku ni Dakaretai Chapter 17 Bahasa Indonesia, Pertemuan Penuh Kasih

Baca juga: Baca Manhwa Quest Supremacy Chapter 152 Bahasa Indonesia, Yohan Siapkan Misi Perlawanan Baru

Enkripsi yang tampaknya tidak dapat dipecahkan telah menjadikan Telegram surga bagi para ekstremis dan penganut teori konspirasi.

Media Eropa Tengah VSquare mengatakan, Telegram telah menjadi alat andalan propaganda Rusia, baik radikal sayap kiri maupun sayap kanan, QAnon di AS, dan penganut teori konspirasi. Telegram bahkan disebut sebagai ekosistem untuk radikalisasi.

Berbasis di Dubai, Telegram didirikan oleh Durov yang lahir Rusia. Ia meninggalkan Rusia pada 2014 setelah menolak untuk mematuhi tuntutan pemerintah untuk menutup komunitas oposisi di platform media sosial VK miliknya, yang telah ia jual

Durov saat ini diketahui tinggal di Dubai, tempat Telegram berkantor pusat. Ia mengatakan bahwa telah mencoba tinggal di Berlin, London, Singapura, dan San Francisco sebelum memilih Dubai, yang ia puji karena lingkungan bisnis dan "kenetralannya."

Di UEA, Telegram menghadapi sedikit tekanan untuk memoderasi kontennya, sementara pemerintah barat berupaya menindak tegas ujaran kebencian, disinformasi, penyebaran gambar pelecehan anak, dan konten ilegal lainnya.

Demikianlah pembahasan mengenai Pavel Durov CEO Telegram Ditangkap Aparat Prancis. Kami akan terus memantau perkembangan terbaru terkait informasi ini dan memberikan informasi lebih lanjut jika tersedia.

Sumber:

LATEST NEWS