Kenapa Pavel Durov CEO Telegram Ditangkap Aparat Prancis? Simak Penjelasan Faktanya Di Sini
--
INFONITY - Pada pembahasan berikut kami akan membagikan informasi mengenai Pavel Durov CEO Telegram Ditangkap Aparat Prancis yang bisa kalian simak pada ulasan artikel berikut ini. Sudah tak sabar dengan pembahasan serunya? Yuk langsung saja kalian simak uraian penjelasan pada bagian berikut. Jangan sampai ada yang terlewati ya.
Social media kini bukan hanya sebagai wadah untuk menyampaikan pesan dari jarak jauh, atau mungkin penghubung komunikasi via voice/video call saja. Semakin berkembangnya teknologi secara pesat, membuat fungsional media sosial juga kian banyak. Berita, kasus, bahkan hingga gosip pun lebih cepat tersebar karena adanya platform dunia maya ini.
Baca juga: Baca Manga Nanjou-san wa Boku ni Dakaretai Chapter 16 Bahasa Indonesia, Menanti Kedatangan Nanjou!
Akan tetapi, dampak negatif tentu juga mengiringi hal tersebut. Sebagai insan yang diberi akal, kita dituntut untuk lebih bisa memilah informasi dengan sangat hati-hati. Karena walaupun demikian adanya fasilitas tidak menutup kemungkinan terkena imbas yang berpengaruh pada mental health dan pikiran kita. Jadi usahakan untuk tetap bijak dalam menggunakan media sosial atau website yang ada di internet.
Pavel Durov, pendiri sekaligus CEO aplikasi Telegram, ditangkap di Bandara Le Bourget, Prancis, pada Sabtu malam. Belum ada konfirmasi resmi dari aparat Prancis mengenai penangkapan Durov, 39 tahun, yang merupakan warga negara Prancis sekaligus Uni Emirat Arab itu.
Baca juga: Spoiler Manhwa Quest Supremacy Chapter 153 Bahasa Indonesia, Serangan Musuh Kian Mengerikan
Seperti dilansir Wired pada Senin 26 Agustus 2024, dua sumber kepolisian Prancis dan satu sumber Rusia mengatakan, Durov ditangkap tak lama setelah tiba di bandara Le Bourget dengan jet pribadi dari Azerbaijan.
Menurut TF1Info, outlet media Prancis yang pertama kali mengabarkan penangkapannya, Durov didampingi seorang pengawal dan seorang wanita. Dia kemudian menghabiskan malam itu di sel penjara Prancis.